Politika – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa para eks pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akan kembali dipekerjakan. Pernyataan ini sekaligus mengonfirmasi bahwa permasalahan terkait Sritex telah mencapai titik penyelesaian.
Dalam kesempatan ditemui seusai acara Indonesia Investment Summit di Jakarta pada Selasa (15/4/2025), Luthfi menyampaikan optimisme mengenai masa depan perusahaan tekstil raksasa tersebut. Ia menyebutkan sebanyak 10.000 eks pekerja Sritex akan kembali mendapatkan pekerjaan mereka.
“Sudah clear, Sritex sudah clear, nggih. Sudah, sebentar lagi operasional,” ujar mantan Kapolda Jawa Tengah itu dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Gubernur Luthfi menjelaskan bahwa dalam waktu dekat proses pengambilalihan (takeover) terhadap Sritex akan selesai sehingga perusahaan dapat beroperasi seperti sediakala.
“Tapi prinsipnya sebentar lagi Sritex di-take over dan akan berjalan Sritex,” tambahnya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang menegaskan komitmen pemerintah untuk mempekerjakan kembali sebanyak mungkin pekerja yang terkena PHK dari perusahaan tersebut.
“Komitmennya kan akan diserap sebanyak mungkin pekerja Sritex yang ter-PHK. Sabar saja,” kata Yassierli saat ditemui usai acara Halal Bihalal Apindo di MidPlaza Jakarta pada Senin (14/4/2025).
Menteri Yassierli juga mengungkapkan bahwa para pekerja sudah melakukan penandatanganan kontrak kerja untuk kembali bergabung dengan perusahaan.
“Sudah. Sudah tanda tangan kontrak,” ujarnya singkat.
Saat ini proses administrasi terkait restrukturisasi sedang berlangsung secara intensif antara kurator dan investor melalui mekanisme business-to-business (B2B). Menurut Yassierli, hal ini menjadi fase final dalam upaya menghidupkan kembali operasional pabrik tekstil tersebut.
Selain itu, Menteri Ketenagakerjaan menilai aset dan pasar milik SRIL sangat potensial sehingga pemerintah mendorong agar produksi bisa terus berjalan tanpa hambatan berarti.
“Kan kita berharap karena Sritex itu kan asetnya bagus. Kemudian sekali lagi terkait tentang pasarnya ada. Jadi menurut kami dan itu sebelumnya semua itu adalah produksinya jalan lagi. Itu yang kita harapkan,” jelasnya optimis.
Meski demikian, Yassierli juga menegaskan bahwa Kemnaker tidak dapat ikut campur secara langsung dalam seluruh proses restrukturisasi internal perusahaan karena hal tersebut merupakan urusan bisnis antara kurator dan investor saja.
Dengan berbagai langkah strategis ini, harapan besar muncul agar industri tekstil terbesar di Jawa Tengah ini segera pulih dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial bagi ribuan tenaga kerja lokal maupun perekonomian daerah secara keseluruhan.***
Sumber: Bisnis.com