Politika - Banjir yang melanda wilayah Barito Selatan menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Tengah. Organisasi mahasiswa ini menuntut agar pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat serta bersikap transparan dalam penanganan bencana tersebut.

Fungsionaris Badko HMI Kalimantan Tengah, Ramadan Boli, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa warga Barito Selatan. Ia mendorong agar pemerintah daerah bersikap sigap dan transparan dalam penanganan bencana serta penyaluran bantuan.

“Kami dari HMI Kalimantan Tengah mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama anak-anak muda dan organisasi kemasyarakatan, untuk bahu-membahu membantu warga terdampak banjir. Solidaritas sosial menjadi kunci di tengah situasi darurat seperti ini,” ujar Ramadan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (25/4/2025)..

Menurutnya respon cepat sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak buruk banjir terhadap masyarakat terdampak. Selain itu, keterbukaan informasi mengenai upaya penanggulangan juga dianggap penting agar publik dapat mengetahui kondisi sebenarnya serta bantuan yang diberikan.

“Penting untuk koordinasi antar instansi terkait harus diperkuat guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar tanpa adanya hambatan birokrasi,” lanjutnya.  

HMI juga meminta agar data korban dan kerugian dapat disampaikan secara akurat sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya fokus pada penanganan darurat tetapi juga melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan melalui perbaikan infrastruktur dan sistem mitigasi risiko

“Dengan sikap sigap dan transparan dari pemerintah, diharapkan proses pemulihan pasca-banjir dapat berjalan efektif sehingga kehidupan warga kembali normal secepat mungkin,” pungkasnya.

Diketahui bahwa hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, selama beberapa hari terakhir menyebabkan meluapnya sejumlah sungai dan merendam permukiman warga di beberapa kecamatan. Ratusan rumah dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter.

Kecamatan Dusun Selatan menjadi salah satu wilayah terdampak terparah. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan pasar tradisional. Beberapa jalan utama yang menghubungkan antar desa pun nyaris tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Menurut keterangan Kepala BPBD Barito Selatan, tim gabungan dari pemerintah daerah, TNI-Polri, dan relawan sudah dikerahkan untuk membantu evakuasi warga serta mendistribusikan bantuan logistik. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun ratusan warga terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman.***