Politika - Kasus perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Dari perspektif psikologi dan sosiologi, perceraian dapat dipahami sebagai hasil dari interaksi kompleks antara faktor-faktor internal dan eksternal dalam suatu hubungan.
Menurut teori pertukaran sosial, hubungan interpersonal dapat dipahami sebagai suatu proses pertukaran sumber daya, seperti cinta, perhatian, dan dukungan. Jika salah satu pihak merasa bahwa hubungan tidak lagi memberikan manfaat yang seimbang, maka mereka mungkin akan mencari alternatif lain.
Dalam kasus Baim Wong dan Paula, adanya pihak ketiga yang disebut-sebut memiliki inisial NS dapat dipahami sebagai suatu bentuk pertukaran sosial yang tidak seimbang. Pihak ketiga mungkin memberikan perhatian dan dukungan yang tidak diperoleh Paula dari Baim Wong, sehingga Paula mungkin merasa lebih tertarik pada pihak ketiga tersebut.
Teori keterikatan juga dapat membantu menjelaskan dinamika hubungan Baim Wong dan Paula. Gaya keterikatan yang dimiliki oleh masing-masing individu mungkin berperan dalam menentukan bagaimana mereka menghadapi konflik dan tantangan dalam hubungan.
Berdasarkan penelitian, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perceraian antara lain komunikasi yang tidak efektif, kurangnya kepercayaan, adanya pihak ketiga, dan perbedaan nilai dan tujuan. Dalam kasus Baim Wong dan Paula, beberapa faktor di atas mungkin berperan dalam menentukan hasil perceraian.
Dengan memahami teori-teori psikologi dan sosiologi, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang dinamika hubungan interpersonal dan faktor-faktor yang mempengaruhi perceraian. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk memahami dan mengelola faktor-faktor tersebut untuk membangun hubungan yang harmonis dan langgeng.
Penulis: Angga Kurniawan, S.Pd., S.H., M.H.