Pati – Polotika, Air Terjun Sepletuk menjadi daya tarik utama sekaligus berkah bagi warga Desa Sentul, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.
"Selain keindahan alam yang masih alami, masyarakat kami juga memanfaatkan potensi alam sekitar untuk menghasilkan produk unggulan desa," ujar Kepala Desa Sentul yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungat.
Desa Sentul terletak di dataran tinggi, dengan hamparan hutan, sawah, dan perkebunan yang masih alami. Dengan kondisi alam tersebut, desa ini mampu menghasilkan berbagai produk agraris seperti kopi, padi, merica, serta aren. Hasil-hasil alam ini kemudian diolah oleh masyarakat menjadi barang rumah tangga maupun bahan dapur bernilai ekonomi.
Dari pohon aren, misalnya, masyarakat membuat berbagai produk seperti sapu ijuk, sapu lidi, dan anyaman rantang. Sedangkan dari segi bahan makanan, dihasilkan tepung aren dan gula aren yang tidak hanya menjadi komoditas lokal, tapi juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan.
“Gula aren ini bisa membantu menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan lambung, demam tinggi, hingga penyakit kuning,” jelas Pasidi, salah satu pembuat gula aren di desa tersebut.
Upaya untuk memajukan Desa Sentul tidak hanya berhenti pada pengolahan hasil alam. Pemerintah desa, bersama BUMDes, turut mendorong perkembangan pariwisata lokal. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah membuka akses jalan menuju Air Terjun Sepletuk, destinasi wisata utama yang kini mulai dikenal luas.
Meski lokasinya cukup terpencil di wilayah pegunungan dan belum banyak dikunjungi wisatawan, keasrian air terjun dan bentang alam terasiring menjadikan Desa Sentul dijuluki sebagai “hidden paradise” atau surga tersembunyi.
Seiring meningkatnya kunjungan wisata, warga desa memanfaatkan momen ini untuk mempromosikan produk UMKM mereka. Tak hanya itu, mereka juga menjadi pemandu wisata yang siap mengantar pengunjung menuju air terjun dengan kendaraan trail yang disiapkan khusus untuk menembus medan terjal.
Jarak dari pusat Kota Pati ke Desa Sentul sekitar 30 kilometer, yang dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam menggunakan kendaraan pribadi.
Desa Sentul kini bukan hanya dikenal karena pesona alamnya, tetapi juga karena semangat warganya dalam mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan.