Semarang, Politika – Tiga bulan pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menorehkan langkah awal yang kokoh menuju cita-cita besar bangsa. Dengan semangat “Asta Cita Bangsa Indonesia,” yang mencakup delapan pilar pembangunan strategis, pemerintahan baru ini berhasil menunjukkan kinerja nyata dalam waktu singkat, membawa harapan bagi seluruh rakyat Indonesia.
1. Stabilitas Ekonomi Nasional
Dalam 90 hari pertama, fokus pada pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi menjadi prioritas utama. Pemerintah berhasil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, menurunkan angka inflasi hingga ke level 3,5%, memberikan subsidi strategis kepada sektor pertanian-perikanan serta mengambil langkah berani dengan tidak menaikkan pajak 12%. Program “Ketahanan Pangan Mandiri” yang dicanangkan telah mengamankan pasokan pangan dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor.
2. Transformasi Infrastruktur Digital
Presiden Prabowo memimpin langsung peluncuran “Indonesia Digital 2045,” yang merupakan langkah awal menuju konektivitas internet merata di seluruh Nusantara. Dalam 3 bulan, 200 desa terpencil telah terhubung dengan internet berkecepatan tinggi, membuka akses pendidikan dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat daerah.
3. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat terlihat nyata melalui peluncuran program “Bantuan Merah Putih,” yang mencakup subsidi pendidikan bagi 1 juta pelajar, program jaminan kesehatan nasional yang kini mencakup layanan di daerah-daerah terpencil, serta peningkatan UMR di 30 provinsi. Program ini diterima dengan antusias oleh rakyat.
4. Penguatan Keamanan dan Pertahanan
Melalui visi “Indonesia Berdaulat,” Kabinet Merah Putih memperkuat kemandirian pertahanan dengan menggandeng BUMN strategis untuk memproduksi alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri. Modernisasi peralatan militer terbaru dengan seperti adanya peresmian 3 KRI Kapal Cepat Rudal, latihan bersama, dan peningkatan kesejahteraan prajurit menjadi fokus utama selama tiga bulan terakhir.
5. Diplomasi yang Berdaya Guna
Di panggung internasional, Indonesia kembali menunjukkan kehadiran yang kuat. Dalam kunjungan kenegaraan ke India dan menghadiri KTT OKI di mesir, Presiden Prabowo selalu menyampaikan akan pentingnya persatuan global, bahkan dalam KTT OKI Beliau berpandangan bahwa terdapat standarisasi ganda dalam penerapan HAM, sehingga mengkaburkan esensi dari HAM itu sendiri. hal ini dapat terlihat dari konflik Gaza. Presiden Prabowo juga berhasil memperjuangkan kerja sama perdagangan bebas serta alih teknologi untuk industri strategis. Indonesia juga ditunjuk menjadi tuan rumah KTT Energi Terbarukan Asia pada 2026.
6. Reformasi Hukum dan Anti-Korupsi
Sebagai bentuk komitmen mewujudkan pemerintahan bersih, pemerintah meluncurkan “Gerakan Bersama Lawan Korupsi” yang melibatkan masyarakat, sektor swasta, dan pemerintah daerah. Dalam waktu singkat, indeks persepsi korupsi Indonesia meningkat sebesar 10 poin.
7. Transformasi Pendidikan Nasional
Pemerintah merumuskan langkah strategis melalui “Asta Guru Bangsa,” yang fokus pada pengembangan kurikulum berbasis digital dan keterampilan abad ke-21. Sebanyak 500 sekolah percontohan telah memulai program ini, memberikan inspirasi baru bagi generasi muda.
8. Keberlanjutan Lingkungan Hidup
Dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat energi hijau dunia, pemerintah menanam 10 juta pohon di kawasan kritis dan mempercepat transisi energi dengan investasi besar pada pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Langkah ini mendapat apresiasi dari komunitas internasional.
“Pencapaian ini baru permulaan. Dengan dukungan rakyat Indonesia, kami optimis mampu membangun Indonesia yang lebih kuat, berdaulat, adil, dan makmur,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya.
Dengan fondasi yang kokoh dari Asta Cita Bangsa Indonesia, Kabinet Merah Putih berkomitmen untuk terus melangkah maju, menghadirkan perubahan nyata demi Indonesia yang lebih baik.
